Menaklukkan Tantangan Gila
Menaklukkan Tantangan Gila
Resume Kesembilan belas
Materi :
Guru Menulis dan Menerbitkan Buku
Narasumber : Eva
Hariyati Israel,S.Kom.
Moderator : Mr.Bams
Peresume : Endartiningtyas Sulistiyo
Pengalaman adalah sumber ide yang
tak akan pernah habis untuk digali. Narasumber kuliah online pertemuan ke-19
pertengahan bulan September ini pun merasakan hal itu. Pengalaman-pengalaman
yang telah dilakoni selama ini menjadi sumber tulisan yang sangat berharga ,
sumber tulisan yang membuat penulisnya dapat
menulis dengan lancar hampir
tanpa hambatan hingga akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa, yaitu
diterbitkan di Penerbit Andi, sebuah penerbit mayor yang berkedudukan di Kota
Jogja.
Ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom.
adalah narasumber luar biasa yang pada Senin malam tanggal 14 September 2020
ini ditemani oleh Mr. Bams sebagai moderator. Kepada kami, para peserta kulwap,
ibu guru yang mengajar mata pelajaran TIK di SMA N 1 Kupang NTT ini berbagi pengalaman menulis dan menerbitkan
buku di Penerbit Mayor Andi.
Kisah sukses Bu Eva berawal dari
keikutsertaan beliau dalam grup Belajar Menulis bersama Om Jay. Beliau
bergabung di gelombang 7 sejak bulan
Maret, bertepatan dengan berawalnya pandemik Covid 19. Pandemi yang membuat
beliau merasa membuang waktu dan bingung
harus berbuat apa karena mendadak PJJ. Di grup itu, ibu berkerudung ini menimba ilmu,
mengikuti setiap rangkaian materi yang disajikan oleh para narasumber.
Akhirnya Pandemik ini membawa
berkah peningkatan kompetensi menulis bagi
Bu Eva. Om Jay yang dengan telaten mengasah kemampuan menulis para
peserta dengan cara mengajak peserta untuk menulis tiga paragraf pertama dengan
tema-tema sederhana seperti kucing, siomay, anak bayi, atau tema apa saja, berhasil membuat peserta
meningkatkan kemampuan menulis masing-masing.
Tantangan Gila
Hingga malam itu Bu Eva dan
kawan-kawan menerima materi tips menulis
dari Prof Eko. Beliau dan teman-teman di grup 7 mengikuti materi dengan saksama
demi sebuah resume. Tuntutannya memang seperti itu. Saat materi berakhir, Prof
Eko mengajak sekaligus menantang para
peserta untuk berkolaborasi menulis
bersama beliau, tapi menulisnya dalam 1 minggu saja. Malam itu belum ada yang
mengiyakan. Bu Eva menganggap tantangan itu sebagai tantangan yang gila,
apalagi bagi penulis pemula seperti dirinya.
Hingga siang hari, dihari
berikutnya Om Jay melemparkan sederet tema yang ditawarkan oleh Prof.Eko.
Mereka yang bersedia dipersilakan copi paste dan menuliskan nama serta nomer
hp. Bu Eva membaca setiap tema yang keren-keren semua, IT semua. Meski Guru
TIK, beliau merasa belum memiliki potensi untuk menuliskan konsep konsep tema
yang ditawarkan Prof.Eko waktu itu. Untuk menjawab tantangan itu dan untuk
membuktikan kemampuan bahwa beliau bisa menulis buku, akhirnya beliau pun
memberanikan diri menuliskan nama dan nomer Hp
hingga beliau digabungkan dalam grup menulis bersama Prof.Eko, dengan 21
penulis yang lain.
Hari pertama beliau menyodorkan
main map tentang buku yang akan ditulis.
Main map ini didapatkan dari belajar menulis
bersama narasumber Bapak Akbar Zainudin, penulis buku Man Jadda Wa Jadda. Main
map ini beliau tuangkan ke dalam outline yang hari itu juga disetujui oleh Prof
Eko. Jawaban Prof Eko waktu itu VERY GOOD. Prof.Eko meminta Bu Eva untuk
membuat daftar isi dan mengirimkan pada pemilik chanel ekoji itu. Jawaban
Prof.Eko membuat Bu Eva bersemangat ,tetapi juga otomatis bingung sendiri.
Petualangan pun dimulai. Beliau mulai membuka sejumlah referensi. Salah
satunya, beliau membeli buku dari Bapak Akbar tentang UKTUB, Panduan Lengkap
Menulis Buku dalam 180 Hari dan referensi buku yang ditulis Om Jay. Beliau
belajar tahap membuat daftar isi yang dikembangkan dari main map. Panduannya
180 hari, tetapi dituntut kelas 1 minggu. Bagi Bu Eva itu shok terapi.
Hari ke-2 Bu Eva berhasil
menyerahkan outline (daftar isi) buku yang akan ditulis. Cover buku pun dibuat
Prof. Eko dan ini menjadi penyemangat bagi bu Eva. Beliau merasa
buku itu sudah selesai, padahal baru covernya, tapi senangnya sudah luar
biasa. Hari ketiga, keempat, dan kelima, dilewati dengan penuh khusyu. FOKUS,
dan tanpa buang-buang waktu. Duta rumah Belajar ini benar-benar berada dalam
kegilaan menulis hingga sudah mau tidur pun otak masih berfokus dan berpikir
tulisan apa lagi, ide apalagi yang harus ditambahkan. Selama seminggu pikiran,
hati dan raga Bu Eva benar-benar menjadi satu seiring sejalan, tak ingat lagi
yang lain, yang diingat hanya deadline yang hampir habis dan harus kelar. Ngeri
ngeri sedap, istilah Bu Eva.Terkadang rasa kantuk pun hilang ketika tangan
sudah asyik menari-nari di atas keyboard, membawa perasaan seperti sudah ahli sekali merangkai kata
padahal baru kemarin belajar. Dalam hati Bu Eva selalu berdoa. Dan meminta
kemudahan dan kesehatan dari-Nya.
Awesome
Bagi Bu Eva ini pengalaman yang tak akan terlupakan. Ternyata beliau bisa membuktikan bahwa beliau bisa menulis buku dalam waktu 1 minggu, dengan editingnya 2 minggu sudah siap disetorkan ke Prof. Eko untuk disempurnakan dan dikirim ke penerbit. Dan dari 21 peserta yang tergabung dalam grup, hanya 11 orang yang berhasil menjawab tantangan. Berselang 2 minggu kemudian, 23 Mei 2020, tibalah waktunya mereka mendengarkan hasil Evaluasi dan pengumuman tulisan yang Lolos untuk diterbitkan di Penerbit Andi. Alhamdulillah 9 orang penulis yang berkolaborasi dengan Prof.Eko berhasil diterima tanpa revisi. Termasuk Bu Eva salah satunya. Luar Biasa. Kepuasan batin yang tak ternilai harganya.
Sesuai tema malam Ini, yaitu
Pengalaman adalah Inspirasi menulisku. Itulah yang menjadi ide beliau dalam
menulis buku. Pengalaman yang dilalui sebagai Sahabat Rumah Belajar memberi
inspirasi untuk menulis tentang Kelas Maya rumah belajar. Pengalaman sebagai
Instruktur kurikulum 2013 menginspirasi beliau untuk menulis Optimalisasi Model-Model Pembelajaran
Inovatif. Saat ini sebagai calon pendamping Guru Penggerak
Angkatan Pertama, setelah mengikuti bimtek pendamping selama 9 hari, beliau terinspirasi lagi menulis buku
dengan judul Belajar Merdeka, Merdeka Belajar . Buku itu sudah setengah jalan
bab 1. Beliau meminta doa agar diberikan kelancaran dalam menulis.
Dan satu hal semoga bisa menjadi
motivasi bagi bapak/ibu sahabat semua, ketika kita menulis dengan niat berbagi
akan ada jalan Allah membukakan jalan dan mempertemukan kita dengan orang orang
hebat yang luar bisa menginspirasi dan selalu berbagi. Hingga satu prinsip yang
saya pegang saat ini, Semakin dibagi
semakin tak terbatas. Dan benar semakin kita niat berbagi ada saja ide-ide
yang muncul dalam pikiran dan hati kita. Apalagi ya? Apalagi ya? Tadinya apa saja yang
kita lihat dan kita alami tidak terpikir untuk kita bagikan apalagi untuk
ditulis dalam bentuk karya, tapi setelah pecah telur buku pertama terbit,
semakin memotivasi untuk menghasilkan karya karya yang lainnya. Hadza min fadli rabbi. Berkah rasanya selalu datang.
Setelah buku rampung ditulis, mereka
pun diminta Prof.Eko jika bisa ada 2 atau 3 pengantar atau testimoni dari orang
orang yang dianggap penting. Maka orang
pertama yang diminta oleh Bu Eva untuk
memberikan pengantar adalah Om Jay. Hampir semua buku yang terbit di akademi
EKOJI ada pengantar dari Om Jay. Ini benar benar motivasi yang luar biasa. Beberapa
teman yang diminta memberikan testimoni dan sekapur sirih untuk buku beliau
dengan senang hati menuliskannya. Semangat berbagi ini juga yang mengantarkan bu
Eva mendapatkan kata pengantar dalam buku pertamanya dari bapak Gogot
Suharwoto, kepala Pustekkom 2017-2020. Bapak Gogot juga memberikan apresiasi
itu melalui inbox. Bu Eva merasa senang tak terkira. Betapa tidak, seorang guru
yang baru belajar, guru yang masih sangat minim pengalaman bisa berkolaborasi
dengan seorang Prof. dan mendapatkan apresiasi dan kata pengantar dari orang
yang luar biasa. Hingga kinipun rasanya seperti mimpi.
Closing statement
Demikian bapak/Ibu Sahabatku
semua. Semoga sharing pengalaman malam
ini bisa memotivasi bahwa kita bisa , hilangkan keraguan yang ada, hargai
potensi kita sebagai mahluk ciptaan Allah yang sempurna dan memiliki bakatnya
masing masing. Yakinkan dalam diri, batu hambatan yang ada dalam diri harus
bisa kita pecahkan.
Pesan dari Prof.Eko untuk beliau,
” Bu Eva, cita cita itu harus dikejar seperti Laskar Pelangi.” Saat kalimat ini
diucapkan, Bu Eva langsung terharu dan benar benar menggerakkannya untuk lagi dan lagi mencoba membuktikannya
hingga akhirnya beliau pun suka dengan lagu Laskar Pelangi dan kalimat ini juga
semoga bisa memotivasi bapak/Ibu sahabat semuanya.
Yakinkan diri dan buktikan saya
BISAAAA
semangat bu.. menarik...
BalasHapusTerima kasih, Bu Nur. Insya Allah terus semangat, Bu.
Hapus👍👍
BalasHapusTerima kasih, Pak Bahrudin.
HapusSalam literasi
BalasHapuspenamrbams.id
Salam literasi, Mr. Bams. Terima kasih sudah berkunjung.
HapusBisa... BISA... bisa...
BalasHapusCihuyyy
Cihuyyy
HapusTerima kasih juga sudah berkunjung dan berkomentar, Om Jay.
BalasHapus